POKOK-POKOK FIQH PUASA

POKOK-POKOK FIQH PUASA

A. Mukaddimah

Saudaraku, para pencari ridha Allah SWT
Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”(QS. Ali Imran
(3): 133).
Saudaraku, para pencari ridha Allah SWT
Rasulullah SAW berpesan dalam haditsnya, “Telah datang kepada kalian
Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas
kalian untuk berpuasa padanya, di dalamnya dibukakan pintu-pintu langit,
ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya
Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang
diharamkan dari kebaikannya, maka sungguh dia telah benar-benar
diharamkan kebaikan” (Hadits shahih riwayat An Nasai).
Saudaraku, para pencari ridha Allah SWT
Rasulullah SAW berpesan, barangsiapa yang berpuasa Ramadhan
karena keimanan dan mengharap pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni.”(HR. Mutafaqun alaih).
Rasulullah bersabda, sesungguhnya Jibrail (as) telah membisikkan
(doa) kepadaku, katanya: Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan
tetapi dosanya tidak juga diampuni. Lalu aku pun mengaminkan doa
tersebut. Ketika aku naik ke anak tangga kedua, dia berkata lagi: Celakalah
orang yang (apabila) disebut namamu di sisinya tetapi dia tidak
menyambutnya dengan salawat ke atasmu. Lalu aku pun mengaminkannya.
Dan ketika aku naik ke anak tangga yang ketiga, dia berkata lagi: Celakalah
orang yang mendapati ibu bapanya yang sudah tua atau salah seorang
daripadanya, namun mereka tidak memasukkan dia ke dalam syurga. Lalu
aku pun mengaminkannya. (Hadits Shahih riwayat Ibnu Huzaimah). 


أحدث أقدم