Sekapur Sirih
Musholla Nurul Falah
Musholla Dibangun Bukan Hanya Untuk Sholat 5 Waktu Saja maka seorang sahabat
menyarankan, sekiranya kami mampu membangun Musholla dia berpesan:
Pesan Pertama,
Bukalah pintu Mushollamu 24 jam, agar Engkau tidak malu di hadapan Allah yang telah
membukakan pintu ampunan-Nya untuk kita semua disetiap waktu.’
Barangkali ada saudara kita yang ingin beri’tikaf malam atau bertahajjud dan pintu Musholla
yang dijaga oleh ta’mir tetap terbuka.
Pesan Kedua,
Jangan pernah Engkau tulis ‘Dilarang Tidur di Musholla‘ karena kamu tidak tahu ada
beberapa musafir yang sama sekali tidak punya uang untuk menginap di Hotel/penginapan
dan perkarangan lantai depan Musholla lah mereka bisa untuk mengistirahatkan
kepenatannya.
Jangan pernah kamu tulis ‘Selain jamaah Musholla dilarang menggunakan toilet atau Toilet
Bukan Untuk Mandi‘.
Mengapa begitu perhitungannya kita dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil
pun atau untuk membersihkan diri harus dicegah?
Pesan Keempat,
Jangan pernah kamu tulis ‘Jangan membawa anak kecil, atau berkata “Hus jangan brisik!”
Ketahuilah anak anak kecil itulah yang akan menjadi penerus kita nanti, baik selagi hidup
atau sudah wafat. Biasakanlah anak-anak kita dengan Musholla.
Pesan Kelima,
Bangunlah Mushollamu senyaman mungkin, karena Musholla bukan hanya sekedar tempat
bersujud‘ tetapi bisa digunakan untuk bermusyawarah, mengurusi masalah ummat,
menimba ilmu serta menenangkan hati dan mengistirahatkan dzahir dan batin kita.
Pesan Keenam,
Sebelum kuakhiri, Bila kamu jadi pengurus Musholla, ‘Jangan bangga jumlah infak yang
ratusan juta, tapi tidak digunakan untuk kemakmuran Musholla’.
Ingat...Ingatlah,
Orang berinfak ke Musholla itu berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan
mendapatkan pahala amal jariyah dan kamu mendapatkan pahala menjaga amanah nya,
sedangkan uang infak mereka tidak kamu gunakan, karena kamu hanya bangga dengan
‘total saldo‘ nya saja.
Permudahlah setiap orang yang mampir ke Mushollamu, Barangkali karena amal kecil itu
bisa menjadi sebabmu ke sorgaNya. Dan jangan bilang Musholla itu “Rumah Allah” karena
kamu atur buka dan tutup Musholla laksana gudang.